Kamis, 12 Februari 2009

Panas dan dingin

Kalo kita pegang 2 benda:besi dan styrofoam yang berada diruangan yg sama, pasti besi 'terasa lebih dingin' dari styrofoam. Sesaat kita menarik kesimpulan:ternyata temperatur besi lebih rendah dari temperatur styrofoam. Statement ini betul atau enggak?
Kemudian coba anda cek dengan termometer, ternyata besi dan styrofoam itu temperaturnya sama. Lho?
Ternyata, 'rasa panas' atau 'dingin' yang dirasakan tubuh kita itu bukan bergantung pada temperatur objek yg kita rasakan, tapi tergantung dari aliran panas dari tubuh kita dari/menuju objek tersebut. Oleh karena itu, karena besi sifatnya mudah menyerap kalor (panas dari tubuh kita), maka besi terasa lebih dingin. Sebaliknya, styrofoam adalah bahan isolator panas yang baik sehingga hampir tidak ada aliran panas dari tubuh kita ke styrofoam.
Oleh karena itu, lebih baik gunakan termometer apabila anak panas, jangan hanya memegang dahinya saja kita sudah menyimpulkan demam atau tidak, karena apabila kita memegangnya setelah memegang air es, pasti akan terasa lebih panas.
Terus, dari pada kita buang styrofoam bekas bungkus TV, mesin cuci, dll... klo ada styrofoam yang besar, mending kita lubangi seukuran gelas, kemudian apabila bikin kopi, masukkan saja gelas kopi itu kedalam lubang yg dibikin di styrofoam, dijamin panasnya lebih tahan lama. Lumayan, dari pada gak punya termos...
Itulah salah satu alasan mengapa mie instan yang diseduh, fastfood yg dibungkus/takehome dikemas dalam gelas styrofoam (meskipun sekarang ada isu pemakaian styrofoam untuk makanan dapat menyebabkan kanker, jadi hati-hatilah, lebih baik makan makanan yg dibungkus dengan daun pisang seperti lotek hehehe...)

6 komentar:

Anonim mengatakan...

sama gak sih dengan cara kerja freon AC?

Anonim mengatakan...

Bang aku mau kenalan dong, bisa ngasih kontak yang bisa dihubungi?

Ugly Duclin' mengatakan...

kalor/panas secara alamiah berpindah dari tempat yang temperatur tinggi ke tempat yang temperaturnya lebih rendah sampai terjadi kesetimbangan (sama temperaturnya).
berbeda dengan AC, kita harus memindahkan panas dari tempat temperatur rendah ke tempat yang temperaturnya lebih tinggi (misalnya ruangan ber-AC dengan temperatur 20 derajat celcius ke udara luar (temperatur 31 derajat celcius), untuk memindahkan kalor tersebut, dibutuhkan energi tambahan, berupa kerja/gerakan yang dilakukan oleh kompresor.
nah, freon itu, sebagai 'media' pemindah kalor tersebut...
mudah2an cukup jelas.
sy bisa dikontak di imel rizakomara@gmail.com, setiap hari saya cek.
thanks,
riza

Anonim mengatakan...

Om Riza,
Saya pengen banget belajar bahasa C untuk aplikasi uC AVR, kira2 ada rujukan buku untuk dipelajari??
Biasanya saya bisa mengerti kalo ada contoh kasus.
Terima kasih..

Best regards
andr153

Ugly Duclin' mengatakan...

mas andr153,
bahasa C untuk mikrokontroller 8 bit cukup mudah untuk dipelajari, karena sifatnya structural language (seperti turbo pascal 7.0 jaman dulu), bukan object oriented programming. Jadi cukup memahami beberapa perintah umum seperti function, looping (while(), for() ) dan percabangan (if-then-else).
Coba saja pelajari penulisan bahasa C secara umum dahulu, selebihnya akses ke hardware avr nya (Port, RS232, SPI, dll.)
Contoh kasus bisa dilihat di salah satu posting saya bagaimana menyalakan LED.
Mudah2an membantu,
riza

Anonim mengatakan...

owh cerita tentang isolator panas, iya mas jangan di makan steyeofoamnya.., jadi inget tempat air ponakanku, steyeofoamnya dah di buang. " klo anak panas dikompres dengan plat besi ato alminium bisa sembuh ga?)"